Kategori: education

Penilaian Otentik

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bagaimana kabarnya sobat sunan ampel? semoga rezeki terus terlimpahkan aamiin. Baiklah pada kesempatan kali ini kita bahas sebuah penilaian yang disebut penilaian otentik. Sudah pernah mendengar istilah tersebut sebelumnya?

Penilaian otentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna, yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Penilaian otentik juga menekankan kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan, melainkan kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah dikuasai sehingga penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input)proses,dan keluaran (output) pembelajaran (pradikto.com).

Berikut adalah jenis-jenis Penilaian :

1)  Tes standar prestasi

Tes standar prestasi adalah tes ketrampilan atau pengetahuan yang dikembangkan untuk mengukur ketrampilan dan pengetahuan yang dipelajari pada tingkat kelas  tertentu biasanya melalui intruksi yang direncanakan seperti pelatihan atau intruksi kelas

2)  Tes buatan guru

Tes buatan guru adalah suatu tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan mempergunakan tes tersebut. Tes tersebut biasanya diberikan untuk ulangan harian, ulangan umum dan ujian sekolah

3)  Catatan kegiatan

Catatan kegiatan merupakan deskripsi mengenai aktivitas / kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik selama kegiatan pembelajaran maupun di luar kegiatan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang diamati oleh guru selama jam pembelajaran  adalah kegiatan yang dilakuakan siswa selama aktivitas belajar mengajar, seperti berdiskusi,  Kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran seringkali direncanakan oleh guru seperti kegiatan peribadatan, kegiatan sosial, kegiatan fisik, dsb.

4)  Catatan Anekdot

Anecdotal Record atau catatan anekdot adalah deskripsi atau penggambaran secara tertulis dari perilaku anak. Selain itu catatan anekdot juga dapat diartikan sebagai suatu catatan rekaman tentang peristiwa-peristiwa yang berlangsung dalam situasi natural. Lazimnya pencatatan peristiwa ini difokuskan pada seorang siswa yang sedang menjadi perhatian guru, sehingga himpunan dari catatan-catatan anekdot semacam ini akan memberikan deskripsi atau gambaran tentang pola tingkah laku siswa yang bersangkutan. Hal-hal yang dicatat seperti seluruh aktifitas anak yang bersifat negatif maupun positif.

5)  Skala sikap

Skala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya skala tiga, empat atau lima.

6)  Catatan Tindakan

PTK merupakan salah satu publikasi ilmiah dalam konteks pengembangan profesi guru secara berkelanjutan yang ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran atau mutu pendidikan pada umumnya. PTK ini cocok dilakukan oleh guru karena prosenya praktis.

7)  Konsep pekerjaan

Pekerjaan sebagai konsep yang dinamis mengacu pada pentingnya suatu aktifitas, waktu, dan tenaga yang dihabiskan, serta imbalan yang diperoleh. Selain itu merupakan satu rangkaian keterampilan dan kompetensi tertentu yang harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu sebagai sebuah cara untuk mempertahankan kedudukan daripada sekedar mencari nafkah serta sebagai kegiatan sosial dimana individu atau kelompok menempatkan upaya selama waktu dan ruang tertentu, kadang kadang dengan mengharapkan penghargaan atau tanpa mengharapkan imbalan tetapi dengan rasa kewajiban kepada orang lain.

8)  Tugas individu

Tugas individu adalah tugas yang diberikan kepada pebelajar secara mandiri untuk mengukur dan atau memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan penugasan untuk meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran (assessment for learning)

9)  Tugas Kelompok/kelas

Metode tugas   kelompok   adalah suatu   kegiatan   pembelajaran dengan   terlebih  dahulu guru memberikan tugas kepada siswa secara kelompok. Jadi siswa disusun secara  berkelompok  dalam jangka   waktu tertentu  untuk melakukan kegiatan belajar secara berkelompok” (Karo-karo, 1975: 35)

10)  Diskusi 

      Perundingan atau pertukaran pemikiran untuk memperoleh pemahaman mengenai penyebab suatu masalah dan solusi penyelesaiannya.

11)  Wawancara

Wawancara adalah teknik penilaian dengan guru melakukan wawancara kepada peserta didik dengan menggunakan instrumen sesuai yang berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial tertentu yang ingin digali lebih dalam dari peserta didik.

12)  Catatan pengamatan

      Suatu teknik penilaian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung di lapangan di lakukan secara teliti serta melakukan pencatatan secara sistematis (Mengamati bukan hanya melihat, melainkan juga merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian-kejadian yang ada)

13)  Peta perilaku

      Peta perilaku adalah kegiatan penilaian yang berhubungan dengan skala sikap dan termasuk kedalam penilaian afektif yang berkaitan terhadap status, proses, dan tingkat pencapaian yang sedang dilaksanakan

14)  Portofolio

      Portofolio merupakan koleksi dari pekerjaan atau karya dari peserta didik yang dilakukan selama pembelajaran. Pada umumnya portofolio berbentuk produk dokumen, seperti tulisan, gambar, karangan, dan sebagainya. 

15)  Kuisioner

      Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga alat penelitian ini biasanya berbentuk pertanyaan atau pernyataan yang dapat dijawab sesuai bentuknya kepada informan.

16)  Pengukuran Sosiometri :   Kata “sociometry” berasal dari bahasa Latin “socius,” berarti sosial dan “metrum,” berarti pengukuran, yang secara harfiah bermakna pengukuran sosial. Oleh karena itu, pengukuran sosiometri adalah sebuah cara mengukur derajat hubungan antar orang/manusia yang digunakan untuk penilaian perilaku dalam kelompok (grup) tertentu. 

Hal lain yang bisa digunakan sebagai dasar penilaian prestasi belajar

1)  Proyek/kegiatan dan laporannya

Penilaian berdasarkan proyek / kegiatan dan laporannya adalah penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh (kompetensi) atau umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu dan pada waktu tertentu. 

2)  Hasil tes tulis

Penilaian Hasil tes tulis adalah bentuk penilaian hasil uji atau tes yang soal-soalnya harus dijawab oleh pebelajar baik secara individu maupun kelompok dengan cara tertulis pada waktu dan tempat yang sama dan dengan soal tertentu yang sama juga dalam bentuk pilihan ganda maupun uraian.

3)  Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang dikumpulkan oleh guru dalam satu periode, dan diakhir periode karya tersebut dinilai, sehingga guru dan peserta didik dapat mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik

4)  Pekerjaan rumah

Pekerjaan rumah mempunyai pengertian yang khusus, yaitu tugas yang diberikan oleh guru, dan dikerjakan siswa di rumah. Terkadang kegiatan yang ditugaskan oleh guru kepada siswa harus dikerjakan di rumah, dengan demikian digunakan istilah pekerjaan rumah. Pemberian tugas siswa terbagi menjadi dua jenis yaitu tugas di kelas yaitu selama proses belajar mengajar berlangsung dan tugas dirumah yaitu pekerjaan rumah. Dalam pemberian pekerjaan rumah guru hanya menggunakan beberapa jenis tugas, yaitu penugasan dan tes tertulis. 

5)  Kuis

Kuis atau ujian kecil adalah evaluasi pembelajaran untuk suatu subbab, bab, modul, atau sebagian lingkup pembelajaran yang dilaksanakan di kelas dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya. 

6)  Karya siswa

Karya siswa adalah perbuatan atau pekerjaan yang dibuat oleh siswa. 

7)  Presentasi atau penampilan

Penilaian Presentasi adalah kegiatan penilaian terhadap siswa yang memaparkan sesuatu yang sudah dipelajari atau hasil dari belajar di depan kelas, baik secara individu maupun kelompok.

8)  Demonstrasi

Penilaian demonstrasi adalah bentuk penilaian otentik dengan memberikan kesempatan siswa untuk mendemonstrasikan kemampuannya di depan kelas atau penonton. Siswa menampilkan hasil penugasan mengenai kompetensi yang telah dikuasai. 

9)  Laporan

      Laporan adalah suatu bentuk dokumen yang disajikan dari suatu fakta mengenai suatu kejadian atau kegiatan.

10)  Jurnal  

Jurnal merupakan wadah yang memuat hasil refleksi berupa sebuah dokumen yang secara terus menerus bertambah dan berkembang, dan ditulis oleh peserta didik untuk mencatat setiap kemajuan. Jurnal juga merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang terkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.

11)  Karya tulis

Karya tulis merupakan  sebuah hasil karangan dalam bentuk tulisan yang merupakan hasil dari sebuah penelitian, pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis.

12)  Kelompok diskusi

Kegiatan kelompok diskusi terdiri lebih dari satu siswa, bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dan tentunya kegiatan ini dibimbing/diawasi oleh guru.

13)  Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian non tes yang digunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan jalan tanya jawab sepihak, atau dengan kata lain wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. 

Pelatihan Ustadz-Ustadzah Madrasah Ma’arif NU Sunan Ampel Sumberagung-Jatirejo untuk meningkatkan SDM

Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo sobat Sunan Ampel, tahukah kamu jika para asatid dan asatidzah dari Madrasah Sunan Ampel Sumberagung kecamatan Jatirejo melakukan pelatihan-pelatihan secara rutin dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia yang unggul. Sehingga, para ustadz dan ustadzah madrasah Sunan Ampel Sumberagung dapat mendidik putra putrinya (red, peserta didik) dengan lebih baik lagi.
Sangat penting bagi seorang pendidik memiliki SDM yang unggul demi mengantarkan peserta didiknya menempuh suatu tujuan pendidikan. Zaman selalu berkembang, kemampuan pendidik juga harus berkembang, sehingga dapat memberikan banyak ilmu kepada peserta didiknya agar memperoleh output maupun outcome yang baik dalam pendidikannya.

wah ada yang bertanya-tanyakah tentang apa yang dimaksud dengan output dan outcome? baiklah akan kami jelaskan secara singkat ya. 

dilansir dari laman web bppk.kemenkeu.go.id, bahwa Lembaga pendidikan dan pelatihan  menghasilkan keluaran pendidikan, keluaran pendidikan ini bisa mengandung dua pengertian yaitu output dan outcome. Berkenaan dengan keluaran pendidikan ini maka kita cenderung harus membedakan antara pengertian output dengan outcome, agar kita tidak terjebak dan salah dalam memahaminya.

Yang dimaksud dengan output menurut Lauren Kaluge (2000) adalah hasil langsung dan segera dari pendidikan sedangkan outcome adalah efek jangka panjang dari proses pendidikan misalnya penerimaan di pendidikan lebih lanjut, prestasi dan pelatihan berikutnya, kesempatan kerja, penghasilan serta prestise lebih lanjut.

Bagaimana? sudah paham ya sekarang? jadi jikalau seorang pendidik tak pernah melakukan pelatihan-pelatihan bagaimana nasib anak didik mereka? apakah anak didik akan dapat mencapai sebuah tujuan pendidikannya? jawabannya adalah tidak. Jadi beruntunglah kalian yang menempuh pendidikan di Madrasah Sunan Ampel Sumberagung-Jatirejo, karena kami memiliki pendidik yang profesional, kaya akan ilmu serta pengetahuan, karena para asatid dan asatidzah selalu “mengupgrade” pengetahuan mereka sesuai dengan tuntutan zaman, sehingga peserta didik pun mendapatkan dampak yang positif akan hal tersebut.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Puncak Acara Kegiatan Memperingati Tahun Baru Islam 1443H dan Hari Kemerdekaan RI ke-76 2021

Assalamualaikum Wr. Wb

Hallo sobat Sunan Ampel Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang mana adalah panutan bagi kita semua. Di masa Pandemic Covid19, kami keluarga Sunan Ampel Sumberagung tidak menyurutkan semangat dalam memperingati Tahun Baru Islam 1443 H dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-76. berbagai kegiatan kami adakan secara daring, sinkronus maupun asinkronus yang diikuti oleh seluruh lembaga mulai dari KB, TK, MI, dan Mts, seperti lomba menggambar, lomba mewarnai, lomba membuat video kreatif, lomba kaligrafi, kami lakukan dengan mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam upaya mengendalikan dampak dari Pandemic Covid19 yang juga belum selesai dan melanda seluruh dunia.

Puncak acara kami adakan pada tangal 28 Agustus 2021 secara live streaming, yang dapat disaksikan secara live melalui kanal youtube MIMNUSA TV oleh seluruh peserta didik mulai dari KB, TK, MI, dan Mts dari rumah. Acara kami di akhir pekan tersebut adalah istigotsah, pembagian hadiah voucher pendidikan, serta Tropi, kepada pemenang lomba serta pengajian umum.

Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh warga Sunan Ampel yang telah mengikuti dan ikut serta dalam mensukseskan kegiatan ini sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Semoga kegiatan yang kami adakan dapat memberikan pengalaman dan dampak yang positif bagi peserta didik serta seluruh warga/keluarga besar Sunan Ampel Sumbergaung.

CONGRATULATIONS……Pengumuman Pemenang Lomba (TK Ma’arif NU Sunan Ampel Sumberagung) Dalam Rangka Tahun Baru Islam dan Hari Kemerdekaan Indonesia 1443 H/ 2021

Selamat bagi para pemenang lomba dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1443 H dan Hari Kemerdekaan Indonesia 2021. Pesan untuk pemenang lomba bahwa ada salah satu filosofi yang terkenal di tanah jawa, yakni ” Menang Tanpo Ngasorake” hal tersebut adalah pengingat bagi kita semua bahwa kemenangan harus kita dapatkan tanpa merendahkan yang lain. Bagi yang belum beruntung, semangat ya jangan pernah merasa bahwa kalah adalah akhir dari segalanya, tapi kalah adalah kemenangan yang tertunda.

“Mereka yang siap dengan kekalahan, sama siapnya menyambut hari kemenangan.” – Tere Liye

“Kekalahan itu tidak memalukan, yang memalukan itu menyerah.” – Liliyana Natsir

“Orang yang bersedia untuk kekalahan, adalah orang yang telah lama menang dalam berjuang.” – Hafiz Hamidun

Nb. Penyerahan hadiah pemenang lomba akan diinfokan lebih lanjut oleh panitia.

Flipped Classroom, apa itu?

Hello sobat Sunan AMpel, kali ini kami akan berbagi tentang sebuah Model pembelajaran yang menurut beberapa penelitian, Model ini sangat baik digunakan pada pembelajaran di sekolah. Model ini disebut dengan Flipped Classroom. Dalam Bahasa Indonesia memiliki makna kelas terbalik. Flipped Classroom adalah jenis pembelajaran campuran yang sudah mulai kita kenal dengan istilah Blended Learning, di mana siswa diperkenalkan dengan konten di rumah dan berlatih mengerjakannya di sekolah. Ini adalah kebalikan dari praktik yang lebih umum memperkenalkan konten baru di sekolah, kemudian memberikan pekerjaan rumah dan proyek untuk diselesaikan oleh siswa secara mandiri di rumah. Gimana sobat? Sudah memiliki gambaran ya bagaimana Flipped Classroom itu?

Pernah penasaran kok kelasnya dibalik dari konsep kelas pada umumnya? Konsep dibalik Flipped Classroom ini adalah untuk memikirkan kembali ketika siswa memiliki akses ke sumber daya yang paling mereka butuhkan. Jika masalahnya adalah siswa membutuhkan bantuan untuk mengerjakan pekerjaan daripada diperkenalkan dengan pemikiran baru di balik pekerjaan, maka solusi yang diambil Flipped Clssroom adalah membalikkan pola itu.

Jika masih bingung bagaimana penerapan Model Flipped Classroom, yuk simak, dimanakah belajar dilakukan dan apa yang dilakukan peserta didik.

Berikut adalah hal yang dilakukan peserta didik di rumah, yakni, Tonton kuliah online, Tinjau materi kursus online, Baca teks fisik atau digital, Berpartisipasi dalam diskusi online, Lakukan riset. Sedangkan yang dilakukan siswa di sekolah dalam kelas terbalik yakni, Latihan keterampilan (dibimbing atau tidak diarahkan oleh guru), Diskusi tatap muka langsung dengan teman sebaya, Perdebatan,Presentasi, Eksperimen laboratorium, Penilaian dan ulasan sejawat

Ini menggandakan akses siswa ke guru–sekali dengan video di rumah, dan lagi di kelas, meningkatkan peluang untuk personalisasi dan panduan pembelajaran yang lebih tepat. Dalam model kelas terbalik, siswa berlatih di bawah bimbingan guru, sambil mengakses konten sendiri.

Bagaimana? Ingin mencoba Model Flipped Classroom? Banyak jurnal ilmiah yang telah menjelaskan manfaat Flipped Classroom, next post, kemungkinan kami akan mengulas beberapa hasil penelitian tentng Flipped Classroom. Salam Pejuang Kelas

10 Strategi Pembelajaran Inovatif untuk Modern Pedagogy

sumber: The Scintific World

Halo sobat Yapimsas serta seluruh pejuang pendidikan di seluruh Indonesia. kali ini kami akan berbagi tentang bagaimana memilih strategi pembelajaran yang inovatif. Kenapa ini penting? karena kita tahu zaman terus berubah sehingga kebutuhan pun ikut berubah tak terkecuali kebutuhan Sumber Daya Manusia yang unggul untuk mengikuti era Revolusi Industri 4.0.

dikutip dari TeachTaught yang mana adalah ide dan merek yang didedikasikan untuk inovasi dalam pendidikan K-12. Ini ditempuh dengan menumbuhkan pengajaran melalui kepemimpinan pemikiran, pengembangan profesional, kurasi sumber daya, pengembangan kurikulum, penerbitan podcast, dan kolaborasi dengan organisasi di seluruh dunia. Terdapat 10 Strategi Pembelajaran Inovatif Untuk Pedagogi Modern

  1. Pembelajaran Crossover

Belajar dalam suasana informal, seperti museum dan klub sepulang sekolah, dapat menghubungkan konten pendidikan dengan isu-isu yang penting bagi pelajar dalam kehidupan mereka. Koneksi ini bekerja di kedua arah. Belajar di sekolah dan perguruan tinggi dapat diperkaya dengan pengalaman dari kehidupan sehari-hari; pembelajaran informal dapat diperdalam dengan menambahkan pertanyaan dan pengetahuan dari kelas. Pengalaman terhubung ini memicu minat dan motivasi lebih lanjut untuk belajar.

Metode yang efektif adalah guru mengajukan dan mendiskusikan sebuah pertanyaan di dalam kelas, kemudian siswa mengeksplorasi pertanyaan tersebut pada kunjungan museum atau karyawisata, mengumpulkan foto atau catatan sebagai bukti, kemudian membagikan temuan mereka kembali di kelas untuk menghasilkan individu atau jawaban kelompok.

Pengalaman belajar silang ini mengeksploitasi kekuatan kedua lingkungan dan memberikan kesempatan belajar yang otentik dan menarik bagi pelajar. Karena pembelajaran terjadi sepanjang hayat, memanfaatkan pengalaman di berbagai latar, kesempatan yang lebih luas adalah untuk mendukung pembelajar dalam merekam, menghubungkan, mengingat, dan berbagi berbagai peristiwa pembelajaran mereka.

  1. Belajar Melalui Argumentasi

Siswa dapat memajukan pemahaman mereka tentang sains dan matematika dengan berdebat dengan cara yang mirip dengan ilmuwan dan matematikawan profesional. Argumentasi membantu siswa memperhatikan ide-ide yang kontras, yang dapat memperdalam pembelajaran mereka. Itu membuat penalaran teknis menjadi publik, untuk dipelajari semua orang. Hal ini juga memungkinkan siswa untuk memperbaiki ide dengan orang lain, sehingga mereka belajar bagaimana ilmuwan berpikir dan bekerja sama untuk membangun atau membantah klaim.

Guru dapat memicu diskusi yang bermakna di kelas dengan mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terbuka, menyatakan kembali pernyataan dalam bahasa yang lebih ilmiah, dan mengembangkan serta menggunakan model untuk membangun penjelasan. Ketika siswa berdebat dengan cara ilmiah, mereka belajar bagaimana bergiliran, mendengarkan secara aktif, dan menanggapi orang lain secara konstruktif. Pengembangan profesional dapat membantu guru untuk mempelajari strategi ini dan mengatasi tantangan, seperti bagaimana berbagi keahlian intelektual mereka dengan siswa secara tepat.

  1. Pembelajaran Insidental

Pembelajaran insidental adalah pembelajaran yang tidak direncanakan atau tidak disengaja. Ini mungkin terjadi saat melakukan aktivitas yang tampaknya tidak terkait dengan apa yang dipelajari. Penelitian awal tentang topik ini membahas bagaimana orang belajar dalam rutinitas sehari-hari di tempat kerja mereka.

Bagi banyak orang, perangkat seluler telah diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka, memberikan banyak peluang untuk pembelajaran insidental yang didukung teknologi. Tidak seperti pendidikan formal, pembelajaran insidental tidak dipimpin oleh seorang guru, juga tidak mengikuti kurikulum terstruktur, atau menghasilkan sertifikasi formal.

Namun, ini dapat memicu refleksi diri dan ini dapat digunakan untuk mendorong peserta didik untuk memahami kembali apa yang bisa menjadi fragmen pembelajaran yang terisolasi sebagai bagian dari perjalanan belajar yang lebih koheren dan jangka panjang.

  1. Pembelajaran Berbasis Konteks

Konteks memungkinkan kita untuk belajar dari pengalaman. Dengan menafsirkan informasi baru dalam konteks di mana dan kapan itu terjadi dan menghubungkannya dengan apa yang sudah kita ketahui, kita memahami relevansi dan maknanya. Di ruang kelas atau ruang kuliah, konteksnya biasanya terbatas pada ruang tetap dan waktu terbatas. Di luar kelas, pembelajaran dapat datang dari konteks yang diperkaya seperti mengunjungi situs warisan atau museum, atau tenggelam dalam buku yang bagus.

Kami memiliki peluang untuk menciptakan konteks, dengan berinteraksi dengan lingkungan kami, mengadakan percakapan, membuat catatan, dan memodifikasi objek terdekat. Kita juga dapat memahami konteks dengan menjelajahi dunia di sekitar kita, didukung oleh pemandu dan alat ukur. Oleh karena itu, untuk merancang situs pembelajaran yang efektif, di sekolah, museum, dan situs web, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana konteks membentuk dan dibentuk oleh proses pembelajaran.

  1. Pemikiran Komputasi

Berpikir komputasional adalah pendekatan yang kuat untuk berpikir dan memecahkan masalah. Ini melibatkan pemecahan masalah besar menjadi yang lebih kecil (dekomposisi), mengenali bagaimana ini berhubungan dengan masalah yang telah dipecahkan di masa lalu (pengenalan pola), menyisihkan detail yang tidak penting (abstraksi), mengidentifikasi dan mengembangkan langkah-langkah yang akan diperlukan untuk mencapai solusi (algoritma) dan menyempurnakan langkah-langkah ini (debugging).

Keterampilan berpikir komputasional seperti itu dapat bermanfaat dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari menulis resep untuk berbagi hidangan favorit dengan teman, merencanakan liburan atau ekspedisi, hingga mengerahkan tim ilmiah untuk mengatasi tantangan sulit seperti wabah penyakit.

Tujuannya adalah untuk mengajar anak-anak untuk menyusun masalah sehingga mereka dapat dipecahkan. Berpikir komputasional dapat diajarkan sebagai bagian dari matematika, sains dan seni atau dalam pengaturan lain. Tujuannya bukan hanya untuk mendorong anak-anak menjadi pembuat kode komputer, tetapi juga untuk menguasai seni berpikir yang memungkinkan mereka mengatasi tantangan kompleks dalam semua aspek kehidupan mereka.

  1. Learning By Doing Science (dengan laboratorium jarak jauh)

Terlibat dengan alat dan praktik ilmiah otentik seperti mengendalikan eksperimen laboratorium jarak jauh atau teleskop dapat membangun keterampilan penyelidikan sains, meningkatkan pemahaman konseptual, dan meningkatkan motivasi. Akses jarak jauh ke peralatan khusus, yang pertama kali dikembangkan untuk ilmuwan dan mahasiswa, kini diperluas ke guru magang dan siswa sekolah. Sebuah laboratorium jarak jauh biasanya terdiri dari aparatus atau peralatan, lengan robot untuk mengoperasikannya, dan kamera yang memberikan pandangan eksperimen saat mereka terungkap.

Sistem lab jarak jauh dapat mengurangi hambatan partisipasi dengan menyediakan antarmuka Web yang ramah pengguna, materi kurikulum, dan pengembangan profesional untuk guru.

Dengan dukungan yang tepat, akses ke laboratorium jarak jauh dapat memperdalam pemahaman guru dan siswa dengan menawarkan investigasi langsung dan peluang untuk pengamatan langsung yang melengkapi pembelajaran buku teks. Akses ke laboratorium jarak jauh juga dapat membawa pengalaman seperti itu ke dalam kelas sekolah. Misalnya, siswa dapat menggunakan teleskop jarak jauh berkualitas tinggi untuk melakukan pengamatan langit malam selama kelas sains sekolah siang hari.

  1. Pembelajaran Terwujud

Embodied learning melibatkan kesadaran diri terhadap tubuh yang berinteraksi dengan dunia nyata atau simulasi untuk mendukung proses pembelajaran. Saat mempelajari olahraga baru, gerakan fisik merupakan bagian yang jelas dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran yang diwujudkan, tujuannya adalah agar pikiran dan tubuh bekerja bersama sehingga umpan balik dan tindakan fisik memperkuat proses pembelajaran.

Teknologi untuk membantu ini termasuk sensor yang dapat dikenakan yang mengumpulkan data fisik dan biologis pribadi, sistem visual yang melacak gerakan, dan perangkat seluler yang merespons tindakan seperti kemiringan dan gerakan. Pendekatan ini dapat diterapkan pada eksplorasi aspek ilmu fisika seperti gesekan, percepatan, dan gaya, atau untuk menyelidiki situasi simulasi seperti struktur molekul.

Untuk pembelajaran yang lebih umum, proses tindakan fisik menyediakan cara untuk melibatkan peserta didik dalam perasaan saat mereka belajar. Menjadi lebih sadar tentang bagaimana tubuh seseorang berinteraksi dengan dunia juga dapat mendukung pengembangan pendekatan sadar untuk belajar dan kesejahteraan.

  1. Pengajaran Adaptif

Semua peserta didik berbeda. Namun, kebanyakan presentasi dan materi pendidikan adalah sama untuk semua. Ini menciptakan masalah belajar, dengan membebani pelajar untuk mencari cara bagaimana terlibat dengan konten. Ini berarti bahwa beberapa pembelajar akan bosan, yang lain akan tersesat, dan sangat sedikit yang mungkin menemukan jalur melalui konten yang menghasilkan pembelajaran yang optimal. Pengajaran adaptif menawarkan solusi untuk masalah ini. Ini menggunakan data tentang pembelajaran siswa sebelumnya dan saat ini untuk membuat jalur yang dipersonalisasi melalui konten pendidikan.

Sistem pengajaran adaptif merekomendasikan tempat terbaik untuk memulai konten baru dan kapan harus meninjau konten lama. Mereka juga menyediakan berbagai alat untuk memantau kemajuan seseorang. Mereka membangun praktik pembelajaran yang sudah berlangsung lama, seperti membaca buku teks, dan menambahkan lapisan dukungan yang dipandu komputer.

Data seperti waktu yang dihabiskan untuk membaca dan nilai penilaian diri dapat menjadi dasar untuk membimbing setiap pelajar melalui materi pendidikan. Pengajaran adaptif dapat diterapkan pada kegiatan kelas atau di lingkungan online di mana pelajar mengontrol kecepatan belajar mereka sendiri.

9. Analisis Emosi

Metode otomatis pelacakan mata dan pengenalan wajah dapat menganalisis bagaimana siswa belajar, kemudian merespons secara berbeda terhadap keadaan emosi dan kognitif mereka. Aspek kognitif khas pembelajaran termasuk apakah siswa telah menjawab pertanyaan dan bagaimana mereka menjelaskan pengetahuan mereka. Aspek non-kognitif termasuk apakah seorang siswa frustrasi, bingung, atau terganggu.

Lebih umum, siswa memiliki pola pikir (seperti melihat otak mereka sebagai tetap atau lunak), strategi (seperti merenungkan pembelajaran, mencari bantuan dan merencanakan cara belajar), dan kualitas keterlibatan (seperti keuletan) yang sangat mempengaruhi cara mereka belajar. .

Untuk pengajaran di kelas, pendekatan yang menjanjikan adalah menggabungkan sistem berbasis komputer untuk bimbingan kognitif dengan keahlian guru manusia dalam menanggapi emosi dan disposisi siswa, sehingga pengajaran dapat menjadi lebih responsif terhadap seluruh anak dan pelajar.

  1. Penilaian Siluman

Pengumpulan data otomatis yang berlangsung di latar belakang saat siswa bekerja dengan lingkungan digital yang kaya dapat diterapkan pada penilaian ‘siluman’ yang tidak mencolok dari proses pembelajaran mereka.

Penilaian siluman meminjam teknik dari permainan peran online seperti World of Warcraft, di mana sistem terus mengumpulkan data tentang tindakan pemain, membuat kesimpulan tentang tujuan dan strategi mereka untuk menghadirkan tantangan baru yang sesuai. Gagasan menanamkan penilaian ke dalam lingkungan belajar simulasi sekarang diperluas ke sekolah-sekolah, dalam topik-topik seperti sains dan sejarah, serta pendidikan orang dewasa.

Klaimnya adalah bahwa penilaian siluman dapat menguji aspek pembelajaran yang sulit diukur seperti ketekunan, kreativitas, dan pemikiran strategis. Itu juga dapat mengumpulkan informasi tentang keadaan dan proses belajar siswa tanpa meminta mereka untuk berhenti dan mengikuti ujian. Pada prinsipnya, teknik penilaian sembunyi-sembunyi dapat memberi guru data terus-menerus tentang bagaimana kemajuan setiap pelajar.